Rabu, 25 Januari 2012

tingkatan bahasa lampung

Bicara tingkatan bahasa, sama halnya dengan bahasa Indonesia, tidak seperti halnya dengan Bahasa Jawa, Bahasa lampung tidak dipakai bahasa tinggi dan bahasa rendah, akan tetapi dalam acara-acara adat, kerapatan adat, atau terhadap orang yang lebih muda terhadap orang yang lebih tua, dipakai untuk bicara sopan atau hormat, diantara kata-kata yang sering dipakai dalam kerapatan adat antara lain :
Kata NYAK/SAYA----diganti dengan kata ----Sikam/ikam/hikam/Sikindua,
Sedangkan bahasa terhadap orang yang dihormati----Pusikam/Pusekam/sekam/ikam/tuan.
Untuk yang sejajar atau antara menantu terhadap menantu diakai ---Kuti/Meti/ --ANDA. Kata Niku/nikuw dipakai untuk yang lebih tua terhadap yang lebih muda.

Tingkatan bahasa tersebut biasanya dipakai berbicara di tengah-tengah khayalak terhormat, biasanya dalam pengantar acara(Penglaku/Pematu), yaitu pengantar acara menyampaikan keputusan adat, contohnya seperti ini, sang pembawa acara berbicara ;
Payu Pun kilu mahap jama puserompok, kantu wat cawa sai salah susun sikam haga ngeni pandai…………….
Maksudnya;’Baiklah tuan mohon maaf dengan tuan-tuan sekalian jika ada kata yang salah susun, kami ingin memberi tahu….

Dari kalimat tersebut dipakai sebutan Pun yang berarti Tuan, baik untuk seseorang maupun orang banyak. Kata Puserompok / Kuti Rompok/metei gepek, untuk menyatakan tuan-tuan terhormat, kata-kata tersebut hany dipakai dalam acara adat.(hendrawan—way5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Anda Menyukai Artikel ini Mohon Klik Like di Bawah ini:

Komentar: