Senin, 02 April 2012

Dinas PU Siap Memperbaiki, Soal Lambang Pepadun, Pemkab Akui Salah Pasang


KOTAAGUNG – Protes masyarakat terhadap pemasangan lambang Pepadun di tugu perbatasan Kabupaten Tanggamus dan Pringsewu, berupa ikat pujuk mendapat respon positif dari pemerintah daerah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Drs. Mukhlis Basri, S.T., M.T., selaku pemilik pekerjaan pembuatan tugu perbatasan maupun, Ketua Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) Kabupaten Tanggamus, Rafiuddin, S.H., akan segera mengganti lambang Pepadun itu dengan lambang Saibatin.
Kadis PU maupun Ketua MPAL ketika dikonfirmasi Radar Tanggamus mengakui, kalau ada kesalahan pemasangan lambang tersebut. Karena pelaksanaan pekerjaan itu adalah rekanan dan dalam membuatan serta pemasangan kedua lambang itu tidak mengkonfirmasikannya terlebih dahulu.
“Saya selaku Ketua MPAL sudah minta kepada Dinas PU untuk mengganti dengan Siger Lampung Pesisir atau Siger Pesisir dari Pepadun. Karena di Lampung ini hanya dua jenis Siger, yakni Siger Lampung Saibatin dan Siger Pepadun. Kalau Siger Saibatin ada 7, sedangkan Pepadun 9,” ujarnya sedikit menjelaskan kedua siger Lampung itu.
Kedua jenis Siger itu, katanya, diartikan dengan istilah dua jurai. Karena di Lampung ini hanya dikenal dua jenis Lampung, yakni Lampung Saibatin dan Pepadun. “Jadi memang sudah sewajarnya kalau kedua lambang Lampung itu selalu di sejejarkan. Jangan hanya lambang Pepadun saja. Apa lagi pemasangannya ada di wilayah mayoritas Lampung Pesisir,” kilahnya.
Menyinggung soal lambang Lampung Pesisir yang paling pas di pasang di tugu siger tersebut, Ketua MPAL mengatakan, yang paling pas adalah lambang jenis siger. Karena kalau jenis Ikok Pujuk setiap Saibatin terdapat perbedaan. “Dicontohkan, kalau Ikok Pujuk (Kopiah Pengantin Lampung Saibatin ) dari Cukubalak dengan Ikok Pujuk dari Kotaagung tidak sama. Tapi, kalau siger pasti sama. Makanya MPAL menyarankan sebaiknya lambang pesisir yang dipasang disana adalah jenis Siger. Bagitu juga kalau lambang Pepadun mau dipasang. Sebaiknya sigernya juga,” terangnya.
Sementara itu, Kadis PU Tanggamus Muklis Basri dalam klarifikasinya menegaskan akan segera mengganti salah satu lambang itu dengan lambang Saibatin. Karena memang sangat memungkinkan atau masih bisa. Pasalnya, pekerjaan pembuatan tugu siger ini begitu selesai masih ada tenggang waktu 6 bulan masa pemeliharaan.
“Memang dalam perencanaannya lambang Pesisir dan Pepadun itu akan disandingkan. Tapi rupanya pihak rekanan salah memilih dan kedua Ikok Pujuk itu milik Pepadun.Tapi, tidak ada masalah kalau kita mau mengganti salah satunya. Karena pekerjaan proyek pembuatan tugu itu masih dalam masa pemeliharaan. Kalau ada kesalahan seperti ini masih bisa dirubah. Memang kita memerlukan waktu yang cukup. Karena untuk memesan Lambang siger atau kopiah pengantin laki-laki Lampung itu kita perlu waktu 1,5 bulan dan harganya cukup mahal,” jelasnya. (tal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Anda Menyukai Artikel ini Mohon Klik Like di Bawah ini:

Komentar: