Rabu, 25 Januari 2012

gunung tanggamus tempat pavirit para pendaki



1321563390746118062
Menatap Teluk Semangka dari ketinggian Tanggamus.(foto: dok. pribadi)
Hai para kompasianer, pernah mendengar nama Gunung Tanggamus?
Itu adalah nama sebuah gunung berketinggian 2.100 m dpl di Provinsi Lampung, tepatnya di Kabupaten Tanggamus. Nama kabupaten pemekaran dari Kabupaten Lampung Selatan itu diambil dari nama gunung tersebut.
Gunung Tanggamus memiliki pemandangan yang menawan. Dari salah satu sisi punggungnya kita dapat menikmati keindahan Teluk Semangka, teluk terbesar dan terdalam di Lampung. Kita dapat melihat kapal-kapal nelayan yang tengah melaut atau kapal super tanker (tanker raksasa) pengangkut minyak sedang lego jangkar. http://abdulmadjid.multiply.com/photos/album/18/Gunung_Tanggamus
Setiap Sabtu dan Minggu banyak pendaki menaiki punggung Tanggamus untuk bermalam dan menikmati kesejukannya. Mereka terdiri dari para pelajar dan club-club pencinta alam Lampung. Club-club pencint alam biasanya menjadikan Gunung Tanggamus sebagai tempat pelantikan anggota baru. Mereka menggelar perkemahan dan mengadakan acara khas club masing-masing.
Ada satu tempat di Gunung Tanggamus yang menjadi favorit para pendaki. Tempat itu dinamai basecamp sonokeling. Basacamp ini berada pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Basecamp ini berada di kawasan hutan sonokeling, pepohonan yang ditanam Dinas Kehutanan Provinsi Lampung 45 tahun lalu. Di sini para pendaki biasa menggelar perkemahan. Tempat ini berada kurang lebih 2 jam perjalanan mendaki. Pas betul sebagai tempat beristirahat setelah lelah mendaki punggung gunung dengan kemiringan 45 derajat itu.
Jalur pendakian yang umum adalah melalui Desa Tanggamus. Desa ini tepat berada di kaki gunung yang banyak menyimpan kisah-kisah mistis itu. Desa Tanggamus masuk dalam wilayah Kecamatan Gisting. Untuk menuju ke sana kita mesti naik ojek dari Pasar Gisting.
Kaki Gunung Tanggamus berdiri kokoh di antara tiga kecamatan, yakni Kotaagung, Gisting, dan Ulubelu. Di punggung gunung yang berada di Kecamatan Ulubelum tersimpan sumber energy panas bumi yang belum dikelola. Namun, secara umum punggung gunung yang dikelilingi desa-desa dari tiga kecamatan tersebut, sudah menjadi kebun kopi rakyat. Pohon-pohon besar sudah lama hilang lantaran ditebang dan digantikan tanaman kopi.
Gunung ini sangat eksotis. Puncaknya yang selalu ditutupi kabut menyimpan sesuatu yang tak dimiliki gunung lain, yakni hutan lumut. Hutan lumut menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki. Dari kalangan para pendaki ada ungkapan “kalau belum sampai di hutan lumut berarti belum sampai ke Tanggamus”. Ungkapan yang tidak berlebihan karena hutan lumut berada tepat di puncaknya.
Untuk mendaki ke puncak Tanggamus tidak bisa sembarang waktu. Tengah hari adalah waktu yang paling tepat untuk naik ke puncak. Bila terlalu pagi atau terlalu sore puncak Tanggamus ditutupi kabut tebal yang bisa membahayakan.
Di kawasan puncak Tanggamus masih bisa kita temui tanaman khas hutan hujan tropis, seperti meranti, kruing, balau, rotan, dan pakis hutan tumbuh rapat. Suara monyet dan siamang yang bersahut-sahutan masih bisa kita dengar.
Hanya sedikit kawasan itulah yang tersisa untuk flora dan fauna berkembang-biak di Gunung Tanggamus, selebihnya mulai dari kaki hingga seluruh lingkaran punggung gunung sudah dijamah tangan manusia yang mengubahnya menjadi kebun sayur dan kebun kopi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Anda Menyukai Artikel ini Mohon Klik Like di Bawah ini:

Komentar: