Namanya Air Terjun Semarang berasal dari Bertingkat terdiri dari dua tingkatan. Letaknya sangat dekat dari air terjun
Campuhan.
Baradatu tidak banyak memiliki potensi wisata. Satu dasawarsa yang lalu, banyak penduduk yang bertamasya ke Air Terjun. Air Terjun ini belum diberi nama, karena memang tidak dikelola dengan baik. Air Terjun ini berada di Desa Bhakti Negara, dekat 'RW' Semarang. Sehingga penduduk sering menyebutnya Air Terjun Semarang. Adapula yang menyebutnya Air Terjun Kayu Agung, karena pada tahun 1970-an, di sekitar air terjun ini bermukim sekira 15 kepala keluarga. Mereka menamakan wilayahnya sebagai Kampung Kayu Agung. Namun, sejak tahun 1990-an penduduk Kayu Agung banyak yang pindah ke Desa Tiuh Balak Pasar di ibu kota kecamatan. Tidak ada penduduk yang tinggal di Kayu Agung lagi, kecuali kebun lada dan kopi penduduk. Perpindahan ini sesuatu yang umum terjadi. Penduduk Kayu Agung banyak berasal dari sukubangsa Ogan Baturaja (Sumatera Selatan). Penduduk Ogan banyak yang membuka 'hutan', berdiam di sana sembari mengolahnya menjadi ladang lada, atau kopi hingga menghasilkan. Setelah mulai berbuah, mereka biasanya bermigrasi ke daerah-daerah yang lebih ramai. Air Terjun Semarang ini memiliki ketinggian hingga 30 meter. Berada di aliran sungai kecil, Sungai Kayu Agung yang mata airnya tidak jelas berasal dari mana. Sejumlah penduduk menyebut mata airnya berasal dari sejumlah mata air kecil di cekungan-cekungan wilayah Baradatu yang berbukit-bukit. Ditambah sisa irigasi pengairan padi yang mengaliri cekungan-cekungan itu. Saat ini Air Terjun Semarang semakin sepi. Debit Sungai Kayu Agung juga menyusut drastis. Mungkin karena cekungan-cekungan di hulu Sungai Kayuagung mulai dibuka menjadi lahan pertanian. Selain Air Terjun Semarang penduduk Baradatu dahulu banyak yang menghabiskan waktu luang bertamasya di Way Neki yang melintasi Desa Gedung Rejo, dan Sungai Way Besai yang melintasi Desa Suko SariPenduduk banyak menyebutnya sebagai daerah 61Disebut demikian karena daerah 61 merupakan salah satu tempat transmigrasi veteran (tranvet) di Baradatu yang dilakukan tahun 1961. Di sungai ini penduduk banyak melakukan kegiatan memancing atau mandi berenang. Namun, seperti halnya Air Terjun Semarang, Sungai Way Besai mulai kehilangan peminatnya. |
Lokasi
Terletak di Desa Bhakti Negara, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Propinsi Lampung. Peta dan Koordinat GPS: Aksesbilitas |
Senin, 02 April 2012
Air Terjun Semarang - Way Kanan lampung
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar