Senin, 02 April 2012

Sulam Usus, dari Lampung sampai Malaysia



Provinsi Lampung terkenal dengan mahkota khas Siger, kain tradisional Tapis atau batik lampung. Namun, wilayah yang jadi habitat gajah itu ternyata punya baju adat yang hampir punah, Sulam Usus.
Baju atasan pada setiap upacara adat di Lampung ini terbuat dari kain berbahan satin. Kain tersebut dijahit sehingga berbentuk mirip usus. “Setelah dibalik dan digunting, ‘usus’ dipola sedemikian rupa,” kata Lika, penjaga stan Mitra Binaan Pemprov Lampung dalam pameran Galeri Inovasi UMKM 2010.
Selesai dipola, lanjut dia, kain satin yang sudah dipola itu disulam hingga jadi. “Proses penyulaman itu kira-kira dua bulan,” ujar Lika.
Motif baju sulam usus biasanya hanya dibuatkan satu setelan saja. Ketika dikenakan, baju itu cukup hangat atau tidak membuat badan terasa gerah. Biasanya dipasangkan dengan tapis atau batik lampung.
Harga pakaian yang berasal dari wilayah Kabupaten Pesawaran itu berkisar mulai Rp 2 juta. “Semakin sulit motif, semakin mahal harganya,” terang pegawai Dinas Koperasi dan UKM itu.
Para pengusaha sulam usus sering mendapat pesanan dari seluruh Sumatera dan Jawa sampai Malaysia. Lika mengatakan, bagi masyarakat Indonesia, sulam usus dipakai sebagai pakaian pesta adat. Sedangkan pesanan dari Malaysia biasanya berwarna putih dan diperuntukkan untuk pernikahan.
“Untuk pesanan ke negeri seberang, mereka akan menerima email dari kita berupa contoh sejumlah motif sulam usus. Mereka akan memilih motif mana yang dikerjakan dan pemesanannya harus dipastikan 2-3 bulan sebelum hari-H,” papar Lika.
Galeri Inovasi UMKM 2010 digelar selama tiga hari hingga Rabu ( 8/11/2010 ) di Gedung BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Kegiatan tersebut digelar untuk mewadahi para pengusaha UMKM dan Pusat Inovasi UMKM yang didirikan oleh BPPT.
Sumber: KOMPAS

1 komentar:

Jika Anda Menyukai Artikel ini Mohon Klik Like di Bawah ini:

Komentar: